Pelantikan Pengurus

Pelantikan Pengurus

Minggu, 09 Februari 2014

Acara Pelantikan Pengurus




VISI DAN MISI HIPMEBI PROVINSI JAWA BARAT

VISI HIPMEBI PROVINSI JAWA BARAT
Menjadikan Hipmebi Jawa Barat Sebagai Organisasi Seminat Yang Dirasakan Manfaatnya Oleh Anggota Melalui Pendidikan, Pelatihan, Penelitian Dan Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Bidang Keperawatan Medikal Bedah Pada Tahun 2018


MISI HIPMEBI PROVINSI JAWA BARAT
 Untuk mencapai Visi Hipmebi Provinsi Jawa Barat tersebut ditetapkan 8 misi, yaitu sebagai berikut:
  1. Menyusun dan mengembangkan model manajemen pelayanan keperawatan dalam bidang KMB untuk memberikan excellent nursing services.
  2. Menyusun dan mengembangkan standar beserta pedoman praktek keperawatan medikal bedah.
  3. Menyusun dan mengembangkan standar kompetensi perawat medikal bedah, model Diklat KMB, dan program sertifikasi perawat medikal bedah.
  4. Menyusun, melaksanakan dan mengembangkan penelitian dalam bidang KMB sebagai upaya dalam merumuskan evidenced based practices
  5. Membentuk organisasi yang kuat, kompak, dan memiliki komitmen yang tinggi untuk pengembangan keilmuan KMB.
  6. Mengembangkan dan mensosialisasikan keberadaan organisasi Hipmebi serta Membangun jejaring atau kerjasama dengan organisasi profesi dan seminat lain.
  7. Menyusun, melaksanakan dan mengembangkan program yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. 
  8. Berkontribusi dan berperan serta secara aktif dalam mensukseskan program kesehatan pemerintah khususnya program kesehatan Provinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan lingkup KMB.

Latar Belakang

Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan  kesehatan mempunyai peranan penting dalam membantu mencapai derajat kesehatan yang optimal dengan mempertahankan status kesehatan individu, keluarga dan masyarakat pada tingkat yang paling tinggi. Bentuk profesionalisme keperawatan salah satunya ditunjukkan dalam pemberian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada dalam bentuk praktek keperawatan profesional. 
Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik keperawatan. Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara  holistik, dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan profesional.
Sebagai bagian kelompok profesional yang saat ini sedang menjalani proses menuju profesionalismenya dengan berdasarkan pada standar  keilmuan profesi yang telah ditetapkan, sudah sewajarnya bilamana perawat yang  mempunyai konsent pada area medikal bedah mengembangkan diri serta dapat memperluas pelayanan kepada masyarakat sesuai kebutuhan serta pengembangan keilmuannya dengan tetap berpedoman pada aturan, peran, fungsi dan kaidah profesi. 
Keperawatan medikal bedah merupakan salah satu bagian keilmuan dari profesi keperawatan yang fokusnya adalah mempelajari dan mengembangkan bagaimana memenuhi kebutuhan dasar manusia kepada usia dewasa baik sehat maupun sakit. Dalam perkembanganya keilmuan keperawatan medikal bedah saat ini sangat berkembang cepat baik bentuk praktek keperawatan dan juga keilmuan medikal bedah termasuk di Indonesia dimana keilmuannya mengarah kepada tingkat spesialisasi.
Pada saat ini jumlah perawat medikal bedah sangat banyak, hampir 80% dari jumlah perawat yang ada di Indonesia. Keberadaanya diberbagai area baik klinis (Rumah Sakit) maupun sebagi pendidik (pendidikan), dimana telah memulai perannya lebih lama dibandingkan keilmuan keperawatan lainnya. Banyaknya perawat diberbagai area pelayanan kesehatan tersebut membutuhkan wadah yang dapat mengakomodasi dan mengorganisir keberadaan dirinya, sehingga dapat berkontribusi terhadap pelayanan kesehatan keperawatan yang lebih optimal dan bermutu.
Pentingnya standarisari dari kompetensi perawat medikal bedah dan juga panduan ataupun pedoman yang jelas dalam pemberian pelayanan keperawatan baik di Rumah Sakit maupun Non Rumah Sakit sehingga memiliki akontabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk membentuk dan menyusun standar ataupun pedoman tersebut dibutuhkan pengakuan yang jelas dari organisasi profesi baik sesama profesi  perawat maupun profesi lain dan semuanya itu menjadi tanggung jawab profesi (terutama perawat medikal bedah).
Pada tingkat nasional saat ini telah berdiri Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (Hipmebi) yang dihasilkan melalui Kongres Nasional pada tanggal 29 April 2010. Salah satu program kerja  yang tercantum di dalam Garis-garis Besar Program Kerja Tahun 2010 -2015 pada Bidang Organisasi dan Hukum adalah mendorong terbentuknya kepengurusan HIPMEBI di tingkat Propinsi. Saat ini di Jawa Barat belum memiliki organisasi HIPMEBI pada tingkat Provinsi, padahal keberadaan organisasi ini sangat penting untuk menampung dan mewadahi aspirasi seluruh perawat yang memiliki consent atau bekerja dalam kajian bidang Keperawatan Medikal Bedah di wilayah Provinsi  Jawa Barat.